Beberapa waktu lalu kesampaian juga beraudiensi dengan salah satu tokoh Agama dan juga guru besar yang mungkin salah satu guru besar yang ada didaerah leuwiliang khususnya dan kabupaten bogor umumnya.
Bapak. KH. Adang Qomaruddin, BA. Seseorang yang dikatakatan cucu ideologis dari KH. Ahmad Dahlan, kenapa bisa begitu..?? entahlah tapi dari cerita beliau ternyata beliau dulu berguru pekada salah satu murid asli dari bapak KH. Ahmad Dahlan, tapi lupa lagi siapa namananya.
Seorang Bapak yang sederhana tapi ternayata seorang pengusaha besar yang ada dileuwiliang, luar biasa memang pantasa orang-orang menyebut beliau sebagai orang 'Ayah dan Guru' yang luar biasa, bagaimana tidak keteladanan yang dilahirkan oleh beliau mampu menjadi pionir bagi orang-orang disekitarnya.
Pagi-pagi beliau masih saja menyapu halaman rumahnya, masih nyuci piring dan lain sebagainya, padahal beliau sudah cukup 'umur' tapi ternyata semangatnya seolah-olah masih berumur belasan tahun. Inilah salah satu sosok luar biasa yang menjadi teladan bagi umat yang hampir tidak kita temukan dalam pemimpin-pemimpin dinegeri kita, yang hanya merampas hak-hak dan memperkaya diri. Subhanallah. Manusia memang mahluk yang lemah dan mudah diperdaya syeitan. Naujubillah.
Ada hal menarik dari nasihat yang disampaikan oleh beliau bahwa 'Jangan takut sedikit', mungkin bagi kebanyakan orang beranggapan bahwa 'takut untuk sedikit', memang sah-sah saja orang beranggapaan, tapi sebelum kita cermati lebih dalam coba kita lihat filosopi dari kalimat 'Jangan takut sedikit'.
Tolong jawab pertanyaan saya yang sederhana ini ::
1. Ada berapa banyak pengusaha islam...?? Jawabannya..................................
2. Ada berapa banyak orang sukses...?? Jawabannya......................................
3. Ada berapa banyak orang pintar seperti pa Habiebie..?? Jawabannya...............
4. Ada berapa banyak orang yang benar-benar beriman..?? Jawabannya...............
5. Ada berapa banyak orang yang masuk syurga..?? Jawabannya.........................
Apa jawaban yang tepat dari kalimat tanya diatas..??
Banyak atau sedikit...??
Sedikit menurut kita memang suatu kekurangan yang harus kita cari agar bisa meminimalisir kekurangan, dan banyak adalah tujuannya jadi wajar jika para pemimpin-pemimpin kita 'menguasai' sebanyk-banyaknya demi kepentingan diri dan kita sebagai rakyat adalah korbannya. Luar biasa memang para wakil-wakil yang kita pilih yang harusnya mampu memberikan kehidupan yang layak tapi malah sebaliknya. Kita dihadapkan pada situasi yang serba 'kurang' bukan sedikit.
Lagi-lagi kita dituntut bagaimana menjadi umat yang sedikit, menjadi manusia yang berada pada urutan dan bagian dari orang-orang 'sedikit' (kaya, pintar, sukses, bahagia, beriman, bertakwa, bersyukur).
Kini bukan saatnya kita mengeluh dengan keadaan kita yang sedikit, tapi bagaimana kita mampu memanfaatkan suatu kondisi yang sedikit ini agar mampu memberikan 'banyak' manfaat bagi orang-orang disekitar kita. Dengan segala kesedrhanaan ilm, harta dan lain sebagainya harus mampu membuat kita menjadi sosok yang paling berada pada kumpulan orang-orang yang 'sedikit'. Yakin bahwa kita bisa.
#Sebenarnya pembahasan ini masih panjang tapi karena mau UAS di simpulkan saja hehe, karena saya yakin para pembaca lebih memahami maknanya :)
Pesan saya ::
Sedikit akan membuat kita lebih produktif untuk mencari kekurangan, sedikit akan mampu menambah rasa tenang dan nyaman dihati kita jika kita mampu mensyukurinya walaupun pada dasarnya 'Banyak dan bersyukur' jauh lebih baik 'Jika ada'.
Sedikit akan membuat kita lebih produktif untuk mencari kekurangan, sedikit akan mampu menambah rasa tenang dan nyaman dihati kita jika kita mampu mensyukurinya walaupun pada dasarnya 'Banyak dan bersyukur' jauh lebih baik 'Jika ada'.
0 komentar:
Posting Komentar