Mas…
Akhirnya hari itu datang juga ya, hari dimana tidak ada lagi mas di hari-hariku begitu juga denganmu, sudah tidak ada aku lagi di hidup mas. Tidak ada kebersamaan, tidak ada saling menemani, tidak ada saling berbagi, tidak ada lagi yang namanya dimana ada ade disitu ada mas. Semua sekarang sudah berbeda kita berjalan di jalan kita masing-masing. Sudah tidak ada senyum mas untukku, perhatian mas juga bukan untukku lagi, canda tawa itu..juga sudah tidak ada lagi yang aku punya dari mas hanya kenangan bersama mas, kenangan yang selama ini aku kumpulkan dan aku tata rapi dalam benakku, dalam ingatan yang Insya Allah masih bagus sampai detik ini semoga sampai kapanpun akan tetap seperti ini tidak ada yang terlupa tentangmu. Di hatiku juga mas masih menempati ruang yang spesial tidak ada yang menggantikan dan tidak ingin kumenyerahkannya pada yang lain, biarlah ruang itu menjadi milik mas walaupun mas tidak pernah kembali :’(
Mas…
Sekarang kita sudah berjalan sendiri-sendiri, memang tujuan kita sama jalan yang kita tempuh juga mungkin sama tapi kita tidak bisa menuju tujuan kita bersama-sama. Aku akan tempuh jalanku sendirian begitu juga dengan mas ehm.. Belum genap satu minggu hari-hariku kulalui tanpa mas tapi rasanya ada sesuatu yang hilang, sesuatu yang membuat rasa yang sering muncul di hatiku akhir-akhir ini rasa yang bernama rindu. Belum lama mas tidak di sampingku lagi tapi rindu itu selalu saja menggodaku, dia selalu hadir mengingatkanku akan dirimu mas sekeras apapun aku mengusirnya dia tetap saja tidak beranjak dari hatiku. Aku tidak mau seperti ini terus :’(
Masku…
Berat memang untuk membiasakan diri tanpa mas, tidak mudah untuk menghapus nama mas dari benakku tapi yang namanya berat dan tidak mudah bukan berarti tidak bisa dilakukan bukan? sekarang mungkin masih sulit menjalaninya, tapi aku yakin suatu saat entah itu kapan, aku bisa melangkah sendiri tanpa ditemani mas, aku pasti bisa mencapai tujuanku tanpa mas asalkan aku tidak terus bermain-main dengan anganku dan membiarkan rindu mempermainkan perasaanku lagi. Aku yakin semua akan baik-baik saja, dengan atau tanpa mas dan mas juga pasti seperti itu tanpa aku. Mas akan baik-baik saja

Allah telah memaparkan dalam surat cintaNya bahwa tidak ada suatu masalah tanpa penyelesaian “karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” bahkan Allah menegaskannya dua kali agar kita paham bahwa kesulitan itu ada bersama kemudahan, dan kemudahan itu ada bersama kesabaran dan sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar gitu kan mas?. Aku ingin selalu bersama dengan Allah karena itu aku akan belajar tentang sabar, aku sedang berkompromi dengan Sang Pemilik Jiwa ini untuk menjadikan segala urusanku menjadi urusanNya, di saat aku sudah tidak mampu menyelesaikan urusanku, Dia yang akan mengambil alih, Dia yang akan menyelesaikan urusan itu dengan caraNya sendiri, Dialah Dzat yang akan menjadi tempat aku kembali mas, karena dari Dia juga aku berasal. Dialah Allah, Rabbku dan Rabbmu kak, Tuhan kita yang selalu menyayangi kita melebihi siapapun termasuk aku dan mas.
Kalau Allah menjadikan kita berpisah disini untuk meneruskan jalan kita masing-masing berarti Allah percaya bahwa itu lebih baik bagi kita berdua kan? kalau Allah menjadikan ini semua itu berarti Allah percaya bahwa kita mampu untuk sendiri tanpa satu sama lain, begitukan ya mas? Insya Allah kita bisa melewati semua ini. Kita tidak pernah tahu mas apa rencana Allah untuk kita yang pasti rencananya lebih baik dari rencana yang kita susun dengan rapi. Jadi, kita jalani skenario Allah dengan sebaik mungkin ya, mari kita belajar menjadi pemain terbaik dari Penulis skenario yang Maha Hebat. Seandainya di pertengahan perjalanan kita dipertemukan lagi olehNya semoga kita dalam keadaan yang lebih baik dari ini ya mas…
Selamat meneruskan jalan buat masku… Aku sayang mas, masih sayang mas sampai detik ini dan Insya Allah sampai Allah mengambil rasa itu di hatiku. Semoga Allah memudahkan langkah mas di jalanNya
Amin Ya Rabb…
#Catatan Mba Alia (so sad)
0 komentar:
Posting Komentar